CIBITUNG, medialintaspublik.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama unsur Forkopimda bergerak cepat menanggulangi bencana kekeringan lahan pertanian di 8 kecamatan di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Langkah tersebut dilakukan setelah Pemkab Bekasi mengumumkan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan selama 14 hari ke depan, terhitung mulai 30 Agustus sampai dengan 12 September 2024.
Rencana Aksi Daerah Tanggap Darurat Bencana tahun 2024 diikuti seluruh perangkat daerah, para Camat, unsur Forkopimda dan stakeholder lainnya, yang dilaksanakan di tiga titik, yakni di Desa Wanajaya dan Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung dan Desa Karangharja Kecamatan Pebayuran.
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi bersama unsur Forkopimda memimpin langsung aksi penanggulangan bencana kekeringan yang dipusatkan di Lapangan Perumahan Gramapuri Persada, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, pada Sabtu (31/08/2024).
Pj Bupati Dedy Supriyadi menyampaikan, rencana aksi ini dilakukan dalam rangka melakukan sinergi menanggulangi bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi tahun 2024 setelah diterbitkannya status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan. Terutama kekeringan yang melanda lahan pertanian.
"Ya, kami bersama Forkopimda berkomitmen untuk melihat, mendengar dan merasakan keluhan dari para petani, dan langsung secara cepat tanggap merespons keluhan ini," ungkapnya usai melakukan monitoring virtual di Lapangan Perumahan Gramapuri Persada, Sukajaya, Kecamatan Cibitung.
Dedy menuturkan, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah mendistribusikan berbagai bantuan bagi masyarakat maupun petani yang terdampak. Baik bantuan dalam hal alat pendukung pertanian maupun air bersih untuk masyarakat yang mengalami kekeringan air bersih di bagian utara dan selatan Kabupaten Bekasi.
"Kita dapat bantuan dari Kementerian Pertanian sebanyak 145 pompa dengan berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan. Kemudian ada bantuan pengiriman alat berat dari Kementerian PUPR, itu telah kami distribusikan ke wilayah dan masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga akan mengoptimalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak kekeringan, baik di wilayah pertanian, maupun kekeringan air bersih di permukiman.
"Selama masa Tanggap Darurat, kita akan optimalkan dana Biaya Tidak Terduga dan Insya Allah mencukupi," lanjutnya.
Selain itu, untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Bekasi, Pj Bupati Dedy Supriyadi mengajak pihak swasta dan dunia usaha, khususnya pengelola kawasan maupun pelaku industri untuk ikut terlibat aktif memberikan bantuan.
"Ya mereka bisa membantu dengan CSR ya. Selain kekeringan pertanian kita juga berikan bantuan kekeringan air bersih seperti wilayah Bojongmangu, Muaragembong, dan wilayah lainnya," pungkasnya.