Bekasi - Medialintaspublik.com
Karangan bunga yang terpampang di halaman Pemkot Bekasi bertuliskan "Jangan Jadikan Jabatan Untuk Kepentingan Pribadi (manjakan anak) - Didik dan Ajari Anakmu Dengan Hidup Sederhana" memang sangat menarik perhatian banyak orang yang lalu-lalang termasuk insan pers.
Timbul banyak pertanyaan sebab tak tercantum kepada siapa tulisan itu ditujukan dan pengirimnya pun anonim Wong Bekasi.
Memang benar bahwa jabatan adalah kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk mengemban tugas dan tanggung jawab tertentu. Jabatan harus digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.
Dan sebagai bagian dari bentuk penyalahgunaan jabatan adalah dapat dianalogikan dengan cara, menyuruh anak buahnya dengan semau hati yang melawan aturan dengan membebankan bawahan nya demi untuk kepentingan pribadi (keluarga) atau golongan dan kelompoknya saja.
Jangan sampai ada pejabat semata-mata memiliki jabatan yang diamanahkan oleh kepala daerah untuk pelayanan masyarakat, malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
"Banyak contoh sudah terjadi di negara kita bahwa untuk kepentingan anaknya hidup glamour dan mewah, mereka (pejabat) melakukan segala bentuk cara untuk memenuhi tersebut termasuk membebani atau memberatkan bawahannya," ungkap Ketua RJN Bekasi Raya, Hisar Pardomuan.
Menurut seseorang di lingkungan Pemkot Bekasi yang tidak mau identitasnya disebutkan, kata Hisar, ucapan dalam karangan bunga tersebut sebenarnya ditujukan kepada seorang pejabat yang ada di lingkungan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi.
"Jadi setiap hari pejabat itu meminta bawahannya untuk menyediakan sejumlah uang untuk biaya jajan anaknya. Awalnya bisa terpenuhi namun lama-kelamaan membuat bawahannya itu kebingungan karena dinilai sudah sangat memberatkan," beber Hisar.
"Untuk itu saya hanya bisa mengingatkan kepada pejabat tersebut untuk menghentikan perbuatannya dan hanya bisa menyarankan untuk mendidik anak dengan baik," tuturnya.
"Sebab perlakuan tersebut tentu akan sangat merusak hubungan kerja atasan dengan bawahan. Karenanya, sekali lagi saya hanya bisa menyarankan saja. Maka itu pergunakanlah amanah jabatan yang diberikan hanyalah semata kepentingan masyarakat, bukan pribadi apalagi memanjakan anak hidup mewah dengan cara memeras bawahan," pungkasnya. ( Red )