BELAJAR : aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali normal. Sebelumnya, sejumlah sekolah terpaksa menerapkan sistem belajar daring selama banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi.
CIKARANG PUSAT, MLP.com - Pasca Banjir, aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali normal. Sebelumnya, sejumlah sekolah terpaksa menerapkan sistem belajar daring selama banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Bekasi Rija Sudrajat mengatakan, proses belajar mengajar disejumlah sekolah ada yang berjalan normal. Sebaliknya, ada juga yang menerapkan system belajar daring akibat sekolahnya terendam banjir.
"Saya sudah komunikasi dengan semua kepala sekolah, untuk sekarang belajar sudah aktif belajar normal semua. Saat banjir, ada beberapa yang tetap masuk meskipun terkendala hujan, anak dan guru ada yang kehujanan. Namun, ada juga yang menerapkan belajar secara daring," ujarnya pada Jumat (10/03).
Bahkan, guru dan murid di beberapa sekolah membersihkan lumpur pasca banjir menggenangi ruang kelasnya. Untuk KBM di 345 SMP yang ada di Kabupaten Bekasi sudah berjalan normal.
"Pasca banjir, juga sudah berjalan lancar. Namun, ada berapa sekolah yang harus dibersihkan. Intinya, semua sudah efektif belajar," lanjutnya.
Sekretaris PGRI Kabupaten Bekasi Hamdani mengatakan jika daring menjadi solusi bagi sekolah yang terdampak banjir. Belajar daring juga menjadi bagian proses belajar mengajar yang diterapkan sekolah saat covid-19 tahun lalu.
"Selama dua tahun, kita sudah belajar pada Covid-19. Jadi sudah otomatis sekolah menerapkan daring guna memaksimalkan proses KBM. Jadi, selama banjir, sekolah yang berdampak pada fasilitas sekolahnya, tidak diliburkan," katanya.
PGRI Kabupaten Bekasi kini tengah memfokuskan pengawasan dan memusatkan bantuan pada sekolah yang terdampak di enam kecamatan. Bantuan terfokus pada pemantauan dan memberikan sembako.
"Fokus kita sekarang yakni di wilayah Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Pebayuran, Karangbahagia, Sukaraya dan Kedung Waringin. Sekolah- sekolah di enam kecamatan ini terbilang sangat terdampak banjir," katanya. (Panda)